Sebuah senja yang sempurna, sepotong kek, dan lagu cinta yang lembut ? Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Ayie dan Zara duduk di punggung senja, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Zara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.
Zara : Siapa perempuan yang paling kamu sayang selain ibu bapa dan keluargamu?
Ayie : Sudah semestinya perempuan itu adalah kamu.
Zara : Bagi kamu, aku ini siapa?
Ayie : (Berfikir sejenak, lalu menatap Zara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua lelaki mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”
Zara : Terima kasih. Saya teramat sayangkan awak Ayie. Saya berjanji saya akan sentiasa menjadi tulang rusuk kamu.
Pada suatu hari mereka mulai bertengkar disebabkan Zara mempunyai kekasih lain. Dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.
Pada akhir sebuah pertengkaran, Ayie berjalan keluar rumah bersendirian. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, “Kamu tidak cintakan aku lagi! Kenapa kamu buat begini Zara?”
Ayie sangat membenci ketidakdewasaan Zara dan secara spontan pergi ke rumah Zara sambil berteriak, “Aku menyesal mengenali kamu!." Zara membalas "Aku bukan tulang rusukmu!”
Tiba-tiba Ayie terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Zara, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar.
Tiba-tiba Ayie terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Zara, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar.
Zara menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin dapat dibetulkan kembali. Dengan berlinang air mata, Ayie kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya. Ayie bertekad untuk berpisah dan pergi ke luar negara untuk menenangkan hatinya. Sebelum pulang ke rumah, Ayie memberitahu Zara “Kalau kau bukan tulang rusuk aku, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing. ”
Dua tahun berlalu…..
Ayie pulang ke tanah air dan dia teringatkan akan Zara. Dia tetapi berusaha mencari Zara. Puas mencari tetapi tidak juga berjaya.
Dan di tengah malam yang sunyi, saat Ayie meminum kopinya, Ayie merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahawa dia merindukan Zara.
Suatu hari, mereka bertemu kembali. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah tembok.
Ayie : Apa khabar?
Zara : Baik. Kamu sudah berjumpa dengan rusukmu yang hilang?
Ayie : Belum.
Zara : Aku terbang ke Paris dengan penerbangan berikut.
Ayie : Aku mahu ke New Zealand dan akan kembali 2 minggu lagi. Cuba hubungi aku kalau kamu sempat. Kamu tahu perasaan sayang aku tidak akan berubah walaupun hati kamu sudah dimiliki. Tidak akan ada yang berubah.
Zara tersenyum manis, lalu berlalu.
“Good bye….”
Seminggu kemudian, Ayie mendengar bahwa Zara mengalami kemalangan, dan Zara telah mati. Malam itu, sekali lagi, Ayie meneguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Zara, tulang rusuknya sendiri. Sakit kata Ayie. Ayie berfikr jikalau lah dia boleh bersabar akan Zara dahulu, sudah pasti Zara ada disebelahnya.
Cinta itu mudah, tapi kita yang menyusahkan.
No comments:
Post a Comment